Senin, 28 Mei 2018

NORMA, MORAL DAN ETIKA DALAM BISNIS GLOBAL

1.    Etika Bisnis di Dunia Usaha untuk Pembangunan
Etika bisnis mulai ramai dibicarakan pada tahun 80-an. Hal ini disebabkan karena adanya penyimpangan yang melibatkan pelaku bisnis di Perusahaan Internasional. Dengan adanya etika bisnis yang baik dan didukung oleh tata kelola perusahaan yang baik, maka para pelaku bisnis dikomunitas akan berjalan dengan baik. Hal ini juga membantu pembangunan di Negara jika para pelaku bisnis dapat memberikan profit dan roda perekonomian dapat berjalan. Jika tidak ada etika bisnis maka banyak cara penyimpangan yang dilakukan seperti penyuapan, hadiah, dan lain-lain.
Untuk mengawasi perilaku-perilaku penyimpangan dari pelaku bisnis maka pemerintah membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pengadilan TIndak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk menerapkan Corporte Governance. Namun, para pelaku bisnis nakal masih banyak mengabaikan etika bisnis, khususnya penyuapan dan pemerasan. Hal ini meningkatkan biaya operasional perusahaan sehingga perusahaan tidak efisien dalam menjalankan tugasnya.

Etika bisnis dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu :
1)   Perspektif Makro
Dimana pertumbuhan pembanguan suatu Negara tergantung pada efektivitas dan efesiensi sistem pasar dalam mengalokasikan barang dan jasa.
Apabila dari salah satu subsistem melakukan perilaku yang tidak etis, maka dapat mempengaruhi keseimbangan sistem dan menghambat pertumbuhan sistem secara makro. Adapun contoh-contoh perilaku tidak etis dalam perspektif makro, antara lain penyuapan, tindakan pemaksaan, informasi palsu, pencurian dan penggelapan.

2)   Perspektif Mikro
Di dalam lingkup perilaku etis perspektif mikro identik dengan kepercayaan dimana terdapat rantai relasi yaitu pemasok, perusahaan, konsumen dan karyawan yang saling berhubungan. Para relasi haruslah menjaga etika, sehingga kepercayaan hubungan bisnis dapat berjalan dengan baik.
Mempunyai perilaku etis merupakan salah satu komponen utama dalam membangun reputasi perusahaan karena setiap perusahaan ingin bekerja sama dengan perusahaan yang dapat dipercaya dan kepercayaan tersebut tidak dapat diciptakan dalam waktu singkat. Seperti hubungan dengan pihak perbankan, memasukan etika bisnis dalam mempertimbangkan pengesahan permohonan kredit setelah melaksanakan prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility.
Dalam skala global mereka menyadari perilaku konsumsi dapat berpengaruh terhadap keadilan dan kerusakan lingkungan oleh sebab itu masyarakat mulai selektif dalam mengkonsumsi barang/jasa dan menolak produk dari pabrik yang tidak memberi upah kepada buruh. Sedangkan skala internal menerapkan etika untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan karena dengan banyaknya kompetisi akan cenderung banyak penyimpangan norma-norma etika. Dengan kompetisi yang tinggi perusahaan yang dapat bertahan salah satu syaratnya adanya etika perusahaan.

2.    Menegakan Etika Bisnis
Bagi pelaku bisnis yang terpenting adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang pantas dalam kegiatan bisnis dengan tugas berorientasi pada norma-norma moral. Tolak ukur dalam etika bisnis adalah standar moral dalam mengambil keputusan.

Terdapat dua prinsip dalam dimensi etis bagi pelaku bisnis untuk mengambil keputusan, antara lain :
1.    Prinsip Konsekuentialis
Konsep etika ini fokus pada konsekuensi atau dari keputusan yang diambil. Misalnya, keputusan mengalirkan lumpur panas ke laut. Kemudian penilaian etis ini diukur dari dampak terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat.

2.    Prinsip Nonkonsekuentialis
Konsep etika ini fokus pada penilaian etis pada rangkaian peraturan yang digunakan sebagai petunjuk pengambilan keputusan. Hal ini lebih didasarkan pada alasan, bukan pada akibatnya. Misalnya prinsip Hak dan Prinsip Keadilan.

3.    Prinsip Penerapan Etika Bisnis
Didalam dunia bisnis kita harus mengoperasionalkan etika bisnis untuk diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari agar dapat bertahan didalam dunia bisnis mengingat persaingan yang sangat ketat. Adapun prinsip-prinsip dalam menerapkan etika bisnis yang positif, sebagai berikut:
a.    Etika bisnis dibangun berdasarkan etika pribadi
b.    Etika bisnis berdasarkan pada fairness
c.    Etika bisnis membutuhkan integritas
d.   Etika bisnis membutuhkan kejujuran
e.    Etika bisnis harus dapat dipercaya
f.     Etika bisnis membutuhkan peranan bisnis
g.    Etika bisnis diterapkan secara internal dan eksternal
h.    Etika bisnis membutuhkan keuntungan
i.      Etika bisnis berdasarkan nilai
j.      Etika bisnis dimulai dari pimpinan

4.    Dampak Pembangunan Ekonomi Terhadap Lingkungan Hidup
Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di dunia bisnis tentu berpengaruh terhadap keadaan lingkungan hidup khususnya industri yang megolah kekayaan alam seperti pertambangan. Oleh karena itu pemerintah membuat aturan-aturan dan sanksi-sanksi hukum bagi pelaku bisnis yang melanggar. Jika pelaku bisnis memiliki etika yang baik maka pelaku bisnis akan mempunyai tanggung jawab dimana tidak hanya mengambil keuntungan saja. Contohnya dalam menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR).
Sedangkan pembangunan adalah milik masyarakat (community base development). Oleh karena, itu agenda pemberdayaan ekonomi harus memihak pada kepentingan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan secara adil.