Senin, 10 Desember 2018

ANALISIS DALAM STRATEGI PERSAINGAN GLOBAL


ANALISIS DALAM STRATEGI PERSAINGAN GLOBAL

1.1.  Latar Belakang
Persaingan Global merupakan suatu tahap perkembangan fenomena budaya yang harus dilalui oleh kemajuan peradaban dan kehidupan. Yang terpenting adalah bagaimana menentukan sikap dna mempersiapkan diri untuk menghadapi datangnya fenomena tersebut.
Globalisasi ekonomi dan siistem pasar bebas dunia menempatkan Indonesia menjadi bagian dari sistem tersebut. Melalui perambatan budaya asing ke Indonesia. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting dalam kehidupan dan mencptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dipecahkan guna memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi mengandung suatu pengertian akan situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara di seluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barnag dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain – lain.
Globalisasi dalam ekonomi maka ikut membicarakan Libralisasi, Menurut Chacholiades (1978) partisipasi dalam perdagangan internasional bersifat bebas, sehingga keikutsertaan suatu negara dilakukan secara sukarela. Dari sisi internal, keputusan suatu negara ikut serta dalam perdagangan internasional merupakan pilihan, sehingga seharusnya memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Perdagangan akan meningkatkan efisiensi ekonomi juga memberikan keuntungan akibat perbedaan harga relaif dna spesialisasi dalam berproduksi. Secara teoritis, penghapusan berbagai bentuk intervensi dan hambatan yang dilakukan dalam pasar global akan mendorong peningkatan volume perdagangan yang lebih besar, sehingga nilai tambah yang diciptakan juga semakin besar. Kondisi tersebut selanjutnya akan memacu pertumbuhan ekonomi dunia.
Dalam praktik nyata, proses liberalisais perdagangan dilakukan melaui berbagai skenario. Proses liberalisasi dilkaukan melalui liberalisasi unilateral, ratifikasi kerjasama perdagangan internasional melalui pembentukan kelembagaan seperti APEC, AFTA dan WTO yang menjadi pilihan skenario bagi negara pelaku perdagangan.  Sebagian ahli berpendapat liberalisasi akan menguntungkan negara berkembang seperti Indonesia dan penduduk yang berekonomi relatif rendah karena ekspor produk akan meningkat. Selain itu, liberalisais yang menuntut peningkatan daya saing produk akan mendorong peningkatan nilai tambah melalui pembangunan industri – industri manufaktur.
Sistem Pasar Global yang secara praktisnya memberikan banyak keutungan, mengakibatkan munculnya bisnis – bisnis baru. Oleh sebab itu, perusahaan – perusahaan Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dalam skala global supaya dapat bertahan dan berkembang. Strategi yang tepat harus direncanakan dan diterapkan agar dapat meraih keberhasilan dengan memanfaatkan peluang – peluang yang ada pada dunia bisnis global yang bergerak cepat dan semakin kompetitif.

1.2.  Teori
1.2.1. Analisis Industri
Industri adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang serupa, pemeriksaan tentang pentingnya kelompok pemegang saham dalam lingkungan kerja perusahaan disebut analisis industri.
M.E.Porter, penggagas strategi kompetitif, berpendapat bahwa perusahaan lebih memberikan perhatian pada persaingan yang ada dalam industrinya. “kekuatan kolektif dari kekuatan tersebut menentukan laba potensial pokok dalam industry, di mana potensial laba diukur dengan tingkat pengembalian investasi modal”. Semakin kuat setiap kekuatan dalam model tersbut, semakin terbatas kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar.
Dalam melakukan pengamatan industri, perusahaan harus menilai pentingnya enam kekuatan untuk sukses, yaitu ancaman pendatang baru, persaingan diantara perusahaan yang telah ada, kekuatan penawaran (bargaining power) pemasok, kekuatan penawaran pembeli, dan kekuatan relative dari stakeholder lain.
Contohnya: Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fresh Tea.

1.2.2. Keunggulan Kompetitif
Menurut Kotler dan Gary Amstrong (2012), Keunggulan Kompetitif atau Keunggulan Bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi. Penggunaan teori ini, harus bisa mempertimbangkan aspek-aspek apa saja yang akan ditawarkan dengan nilai rendah namun mendapatkan manfaat yang lebih besar. Misalnya menawarkan biaya pendaftaran yang murah namun program yang dilaksanakan tetap bagus bahkan mungkin sama dengan program yang biayanya mahal.
Peran keunggulan bersaing sangat penting dalam kinerja perusahaan. Keunggulan bersaing berasal dari banyaknya aktivitas perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produk atau jasa yang dihasilkan.
Contohnya: Google adalah contoh perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif kualitas, dimana hasil pencarian dari search engine Google secara relatif lebih berkualitas dibandingkan dengan search engine lain.

1.2.3. Persaingan Global dan Keunggulan Kompetitif Nasional
Konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan dari perluasan kegiatan pemasaran global adalah tumbuhnya persaingan global. Dalam semua indusrti persaingan merupakan masalah yang sangat kritis yang mempengaruhi sukses.
Contohnya: Komitmen yang tinggi terhadap kualitas. Semua perusahaan harus memperhatikan aspek kualitas dalam setiap proses bisnis, produk yang dihasilkan dan kualitas pelayanannya pada konsumen. Dalam konteks produk, perusahaan harus selalu melakukan inovasi dan inovasi agar produk yang dihasilkan tidak monoton atau itu-itu saja. Produk-produk tersebut harus memiliki karakter, spesifikasi, dan ciri khas yang membedakannya dengan produk pesaing dan produk sejenis. Produk merupakan cerminan para penggunanya, sebab produk-produk tertentu memang cenderung untuk dibeli oleh golongan atau kelas premium. Apabila golongan premium yang membeli maka sudah tentu produk tersebut harus memiliki kualitas superior dan bernilai tinggi. Sebab golongan premium tidak mungkin membeli produk yang bersifat “Kacang Rebus” atau “Kacang Goreng”. Dengan kata lain untuk golongan kelas ini pasti membeli produk yang mahal atau super mahal namun kualitasnya sangat tinggi dan membedakannya dengan produk perusahaan lain.

1.3.  Analisis
Persaingan dalam dunia industri saat ini sangat ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kepuasan konsumennya. Kepuasan konsumen tidak hanya dari sisi kualitasnya saja. Perusahaan dituntut mampu memuaskan konsumen dari sisi pelayanan, pengiriman barang yang tepat waktu, dan harga yang terjangkau oleh konsumen. Persaingan dalam dunia industri yang semakin ketat menuntut kepekaan manajemen dalam suatu perusahaan atau industri untuk dapat mengantisipasi terhadap setiap perubahan yang terjadi dalam menghadapi persaingan di dunia industri.
Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga menuntut perusahaan yang bergerak dalam bidang industri untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain, dan bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang dijalankan, rencana kegiatan pesaing kedepan.
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara: mengidentifikasi pesaing, menentukan sasaran pesaing, identifikasi strategi, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan sasaran pesaing, identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing.
Dari kegiatan itu, akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin mereka capai, begaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan di mana kekuatan dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu, bagaimana cara menyerangnya dan pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu.

Referensi :

PILIHAN STRATEGI MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI


PILIHAN STRATEGI MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

1.1.  Latar Belakang
Bagaimana menjalankan roda bisnis di pasar-pasar internasional ? yakni, apakah akan mengekspor, merundingkan suatu pemberian lisensi atau pertanian waralaba, mendirikan usaha patungan, atau mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Meskipun secara prinsip pilihan pasar dan cara masuk merupakan keputusan yang terpisah, karakteristik khusus negara dan juga jalan masuk pasar internasional serta strategi ekspansi akan berdampak pula atas pilihan cara masuk.
Disejumlah negara berbagai karakteristik negara, seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, stabilitas politis, risiko lingkungan, kondisi operasi, dan infrastuktur, berdampak atas ketersediaan manajemen mengucurkan sumber daya untuk sebuah negara atau pasar tertentu dan juga cara masuknya. Pasar kecil kerapkali paling baik dilayani melalui pengeksporan atau pemberian lisensi, sebagai contoh. Demikian pula, manajemen mungkin menghendaki pembatasan komitmen sumber daya ke negara-negara dengan tingkat risiko yang tinggi atau infrastruktur yang buruk melalui perjanjian pemberian lisensi atau usaha patungan dengan mitra lokal. Sama halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan menggunakan cara pemberian lisensi atau usaha patungan.
Karakteristik produk, sifat permintaan, hambatan perdagangan, tujuan manajemen, dan sasaran ekspansi juga mempengaruhi keputusan pernililian cara masuk. Produk-produk berukuran besar dengan nilai jual rendah, sebagai umpama, membutuhkan lokasi produksi yang dekat dengan pasar disebabkan biaya pengirimannya-sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis produksi.

1.2.  Teori
1.2.1. Pasar Global
Pasar global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
·       Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan.
·       Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global.
·       Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk.
·       Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia.

Contohnya :
Dunkin’ Donuts – Perusahaan gerai dan cafe ini menggunakan strategy global karena perusahaan ini membuat produk yang distandarisasi (sama untuk semua negara) dan ditawarkan keseluruh pasar luar negeri.
Dunkin' Donuts adalah restoran dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan dalam donat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1950 olehWilliam Rosenberg di Quincy, Massachusetts. Dunkin Donuts sekarang ini merupakan restoran donat terbesar di dunia, dengan hampir 7.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 35 negara.
Dunkin' Donuts hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada awal tahun 1990-an. Saat ini, Dunkin' Donuts sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

1.2.2. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain, ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju (Todaro dkk, 2004). Contohnya :
·       Kelapa Sawit dan Produknya
Sawit merupakan tumbuhan industri potensial penghasil minyak untuk memasak, minyak industri, maupun bahan bakar  (biodiesel). Sawit Indonesia mendominasi pasar dunia dengan produksi 31 juta ton per tahun, berasal dari tanah Kalimantan, Sulawesi, pantai timur Sumatera, Jawa, dan Aceh.
Saat ini, sektor sawit menyumbang lebih dari US$ 18 miliar sebagai komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Selain pasar-pasar tradisional di Cina, Eropa dan Bangladesh, pemerintah menetapkan kebijakan untuk menjual produk sawit kepada pasar nontradisional.
Terkait isu black campaign oleh Amerika Serikat terhadap produk biodiesel yang menggunakan sawit dari Indonesia dan rencana negara Uni Eropa menghentikan program biodiesel dari kelapa sawit pada 2020, Indonesia mulai membidik pasar Afrika, Timur Tengah, dan Brunei Darussalam.

1.2.3. Lisensi
Lisensi adalah suatu bentuk hak untuk melakukan satu atau serangkaian tindakan atau perbuatan yang diberikan oleh mereka yang berwenang dalam bentuk izin. Tanpa adanya izin tersebut, maka tindakan atau perbuatan tersebut merupakan suatu tindakan yang terlarang yang merupakan perbuatan yang melawan hukum.
Perjanjian lisensi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang mana satu pihak, yaitu pemegang hak bertindak sebagai pihak yang memberikan lisensi, sedangkan pihak yang lain bertindak sebagai pihak yang menerima lisensi. Contoh Lisensi Perangkat Lunak (software) :
·       OEM (Original Equipment Manufacturer)
Lisensi ini biasanya terdapat pada sistem operasi windows. Lisensi ini tertanam di dalam mesin/PC. Contoh, misal kamu beli laptop baru dengan windows pre-installed maka lisensinya hanya berlaku pada laptop itu saja, alias tidak dapat dipindah ke laptop lain.
OEM hanya salah satu dari beberapa jenis lisensi yang digunakan oleh microsoft, selain itu ada juga lisensi Retail, Volume, dll.

1.2.4. Usaha Patungan
Joint Venture (usaha patungan) adalah kerjasama antara dua orang atau lebih (dua badan usaha atau lebih) untuk suatu usaha tertentu, dalam jangka waktu tertentu dan akan dibubarkan apabila tujuan telah tercapai.
Untuk memimpin joint venture biasanya ditunjuk salah satu diantara anggota sebagai “Managing Partner” yang berkewajiban menyelenggarakan pencatatan dan menyajikan laporan-laporan keuangan yang berhubungan dengan aktivitas joint venture.
Keuntungan yang diperoleh dari joint venture dibagi diantara anggota. Besarnya bunga modal dan jasa tertentu, yang telah disepakati bersama seperti : bonus, komisi, dan lain-lain.
Contoh usaha joint venture : joint venture dalam pembangunan sebuah jembatan, penjualan kapling tanah, penjualan barang-barang tertentu dalam suatu acara tertentu misalnya penjualan alat-alat kantor di Jakarta Fair, dsb.

1.2.5. Strategi Perluasan Pasar
Strategi perluasan pasar adalah sebuah strategi pertumbuhan di mana sebuah organisasi target produk yang sudah ada ke pasar baru, pengembangan pasar dengan menargetkan pasar geografis baru, segmen demografis atau psikografis baru, atau pengguna benar-benar baru. Contohnya : Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar dengan melakukan upaya pemasaran yg lbh besar. Untuk mendukung strategi tersebut cocacola berusaha menciptakan suatu trend an membuat iklan yg unik dan kreatif. Sebagai contoh nyatany, coca cola meluncurkan iklan “Coca-Cola brrrrrrr…” dilihat dri iklan ini, coca cola ingin menciptakan suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.

1.2.6. Penentuan Posisi Pasar
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar.
Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri. Posisi pasar yaitu menentukan posisi produk tersebut pada benak konsumen. Dalam istilah marketing yang umum digunakan adalah positioning. Banyak definisi positioning oleh para pakar marketing dengan versi dan model mereka masing-masing.
Hasil akhir dari positioning adalah terciptanya nilai proporsi yang pas, yang menjadi pelanggan untuk membeli. Dengan kata lain bahwa positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasarannya agar tercipta kesan tertentu pada ingatan atau benak konsumen. Pikiran konsumen penuh sesak dengan informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan, mereka tentunya tidak dapat mengingat secara detail spesifikasi produk saat kebutuhan akan produk timbul.
1.3.  Analisis
Memasuki pasar internasional merupakan salah satu cita-cita dari banyak pimpinan perusahaan.Banyak perusahaan memutuskan untuk berkompetisi di pasar global untuk mendapatkan akses pelanggan baru, mencapai target biaya yang lebih rendah melalui skala ekonomi, mendapatkan akses pada sumber daya serta kemampuan yang tersedia di pasar luar negeri, dan mengurangi risiko bisnis di pasar domestik dengan menyalurkannya ke pasar yang lebih besar.
Mengembangkan strategi untuk bersaing di satu atau lebih pasar luar negeri jelas lebih kompleks dan rumit karena beberapa alasan seperti perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri, keunggulan basis lokasi, kebijakan pemerintah serta kondisi perekonomian, risiko perbedaan nilai tukar mata uang, dan yang tak kalah pentingnya adalah perbedaan budaya, demografi, serta kondisi pasarnya. Selain itu, persaingan akan semakin kompleks karena pembeli di negara yang berbeda akan tertarik pada atribut produk yang berbeda, penjual memiliki kelebihan yang berbeda dari satu negara dengan negara yang lain dan kondisi industri serta kekuatan kompetitif berbeda-beda di setiap negara.
Strategi perusahaan sangat berkaitan erat dengan tujuan strategis perusahaan. Termasuk diantaranya penilaian kecukupan sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk beroperasi di luar negeri, hambatan-hambatan perdagangan di negara tujuan, serta biaya-biaya yang diperkirakan timbul. Pilihan-pilihan tersebut dipengaruhi pula oleh besarnya investasi yang akan ditanam di negara lain serta risiko-risiko yang diantisipasi.
Strategi yang dapat dipakai sebagai acuan perusahaan-perusahaan yang akan berekspansi ke luar negeri antara lain seperti mempertahankan satu perusahaan (di satu negara) sebagai basis produksi dan mengekspor hasilnya ke negara-negara lain, memberikan lisensi kepada perusahaan asing untuk memproduksi serta mendistribusikan produknya di luar negeri, memakai strategi waralaba, membuka anak perusahaan yang 100% kepemilikannya dikuasai perusahaan tersebut dengan cara mengakuisisi perusahaan lokal di luar negeri, menciptakan anak perusahaan di luar negeri dengan menggandeng mitra lokal di negara tujuan (joint-venture) di industri yang masih bertumbuh/berkembang, dan mengandalkan aliansi strategis atau joint-venture dengan perusahaan asing. Perusahaan yang bersaing di beberapa negara sekaligus tersebut harus berhadapan dengan tekanan-tekanan yang bertentangan dari daya adaptasi lokal serta efisiensi yang didapatkan dari standarisasi serta proses integrasi operasionalnya secara global.


Referensi