PERMASALAHAN YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN KOPERASI DI
INDONESIA DAN SOLUSINYA
Disusun Oleh :
Indri
Nur Afdiyanti
13215368
3EA11
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Gunadarma
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Permasalahan yang Menghambat Perkembangan
Koperasi di Indonesia” tepat pada waktunya.Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan kita.
Penulis,
Indri
Nur Afdiyanti
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman ide
pengembangan eksistensi koperasi, dalam kondisi krisis ekonomi, upaya untuk
mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembangunan koperasi
adalah sangat penting.Keikutsertaan warga masyarakat sebagai pelaku ekonomi
tersebut diperlukan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran makro pembangunan
ekonomi yaitu penyembuhan ekonomi nasional.Hal tersebut didasarkan atas
pemikiran bahwa pembangunan koperasi tidak dapat lagi hanya disandarkan pada
pendanaan dari pemerintah, terlebih lagi dengan kondisi keuangan pemerintah
sekarang ini yang semakin menyempit karena lebih banyak bersandar pada pinjaman
dari luar negeri (terutama IMF).
Pasang-surut koperasi di Indonesia dalam
perkembangannya, koperasi di Indonesia mengalami pasang dan surut.Masalah
tersebut tidak bisa dilepaskan dari substansi koperasi yang berhubungan dengan
semangat.Dalam konteks ini adalah semangat kekeluargaan dan
kegotongroyongan.Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik bagi
koperasi dan usaha kecil adalah menghimpun kekuatan sendiri, baik kekuatan
ekonomi maupun kekuatan politis, atau baik sebagai badan usaha maupun sebagai gerakan
ekonomi rakyat, untuk memperkuat posisi tawar (bargaining position) mereka.
Hal tersebut dimungkinkan karena koperasi
memiliki peluang yang cukup besar mengingat potensi ekonomi anggota koperasi
walaupun kecil-kecil tetapi sangat banyak dan tersebar, sehingga mampu
membentuk kekuatan yang cukup besar baik dari aspek produksi, konsumsi maupun
jasa-jasa.Keikutsertaan pemerintah dalam program ini dibatasi hanya sebagai
fasilitator dan regulator, melalui suatu mekanisme yang menempatkan koperasi
dan usaha kecil sejajar dengan perusahaan-perusahaan milik swasta dan
perusahaan milik pemerintah.
Strategi tersebut merupakan langkah yang perlu
diLempuh berdasarkan pemikiran bahwa dengan program ini memungkinkan permasalahan yang dihadapi koperasi dapat
ditangani sekangus. Dalam hal ini, selain koperasi memiliki kesempatan untuk
eksis dalam usaha-usaha yang selama ini seakan “diharamkan” untuk koperasi,
seperti dalam pengelolaan hutan dan ekspor/impor. Program ini juga sekaligus
juga dapat membuktikan bahwa koperasi dan usaha kecil mampu berperan sebagai
kelembagaan yang menopang pemberdayaan ekonomi rakyat dalam sistem ekonomi
kerakyatan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
mereka harus membangun koperasi, baik sebagai badan usaha maupun sebagai
gerakan dalam satu kiprah yang simultan, Dengan berkoperasi mereka dapat
menghimpun kekuatan kecil-kecil yang ada padanya, untuk digerakan dan diarahkan
dalam rangka memperbaiki posisi ekonominya. Dengan menguatnya posisi ekonomi
dari mereka, pada gilirannya posisi politisnya pun akan membaik sehingga posisi
tawar mereka akan menguat, yang pada gilirannya eksistensinya dalam penentuan
kebijaksanaan perekonomian nasional juga akan semakin membaik.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Permasalahan
faktor-faktor yang menghambat perkembangan koperasi di Indonesia?
2. Solusi
dalam mengatasi masalah yang menghambat perkembangan koperasi di Indonesia?
1.3.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui permasalahan yang menghambat perkembangan di Indonesia
2. Untuk
mengetahui olusi dalam mengatasi masalah yang menghambat perkembangan koperasi
di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Permasalahan
(faktor-faktor) yang Menghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia
Koperasi
memiliki beberapa hambatan, berikut adalah pernyataan beberapa para ahli
tentang faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi.
1.
Menurut Ace Partadiredja
Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi
Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan rakyat Indonesia.Hal ini
disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai
pada tahun 1896,sehingga dampaknya baru bias dirasakan paling tidak 15 tahun
setelahnya.
2.
Menurut Baharuddin
Faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah
kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi.Ini berarti
bahwa kepribadian dan mental pengurus,pengawas,manajer belum berjiwa koperasi
sehingga harus diperbaiki lagi.
3.
Menurut Prof. Wagino Ismangil
Faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya
kerjasama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerjasama di bidang social
(gotong-royong) memang sudah kuat tetapi kerjasama di bidang usaha dirasakan
masih lemah,padahal kerjasama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat
menentukan kemajuan lembaga koperasi.
Banyaknya masalah yang menghambat perkembangan
koperasi di Indonesia menjadi problematik yang secara umum masih
dihadapi.Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya masih jauh dan idealisme
semula.Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantu
pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum dapat menjalani
peranannya secara maksimal.
Berikut adalah
beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :
1.
Koperasi Jarang
Peminatnya
Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan
yang berkembang dalam masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang
diidentikkan dengan masyarakat golongan menengah ke bawah.Dari sinilah perlu
adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi.
2.
Kualitas Sumber
Daya yang Terbatas
Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak
faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang.Sumber daya
manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi.Seperti yang sering dijumpai,
pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan
rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan
terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya
pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
3.
Banyaknya
Pesaing dengan Usaha yang Sejenis
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan
lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka
terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila
kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive dan dapat berkembang.
4.
Keterbatasan
Modal
Pemerintah
perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam masalah
permodalan.Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga
dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat merupakan
pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat
menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal
koperasi.
5.
Partisipasi
anggota
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka
mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan
dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil
bagian di dalam kegiatan tersebut.
6.
Perhatian
pemerintah
Pemerintah
harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi
mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya
saja membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan
terlalu mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat
pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang
dapat membantu perkembangan koperasi.
7.
Manajemen
koperasi
Dalam
pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.Karena hal ini sangat
berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari
anggota.
Apabila
semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap anggota mau
mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat
memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar.
Selain
ketujuh kendala pokok tersebut, hal lain yang dapat menjadi hambatan dalam
pembentukan koperasi yang efektif di Indonesia adalah sebagai berikut :
·
Imej koperasi
sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang Indonesia
sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit
ekonomi yang lebih besar ,maju dan punya daya saing dengan perusahaan – perusahaan
besar.
·
Perkembangan
koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (top down) ,artinya koperasi
berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari
dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar
negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling
membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi
itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja.
Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus
mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat
dan tujuan dari koperasi.
·
Tingkat
partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang
belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu
hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau
pinjaman.Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik
dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya.Mereka belum tahu betul
bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak
berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak
mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap
penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada
kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.
·
Pemerintah
terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi
Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana
segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak
wajib dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik,
koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya
dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan
menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus menerus menjadi benalu
negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya
yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan.
Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan
mampu bersaing.
·
Kurangnya
kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan
kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri. Padahal Kesadaran ini
adalah pondasi utama bagi pendirian koperasi sebagai motivasi.
·
Kurangnya
pengembangan kerjasama antar usaha koperasi
Salah
satu kendala utama yang dihadapi pertumbuhan koperasi adalah rendahnya tingkat
kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap koperasi, dan banyak
partai politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya.Koperasi
di Indonesia masih sangat lemah.Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi.Boleh
dikatakan koperasi di Indonesia berjalan di tempat.
Ada beberapa
hambatan yang dapat mempengaruhi perkembangan koperasi , yakni sebagai berikut
:
Ø Hambatan Eksternal
a.
Keterlibatan
pemerintah yang berlebihan (yang sering kali karena desakan pihak donor)
b.
Terlalu banyak
yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak fungsi yang dibebankan kepada
koperasi melebihi fungsi atau tujuan koperasi sebenarnya.
c.
Kondisi yang
tidak kondusif, seperti distorsi pasar, kebijakan ekonomi seperti misalnya
kebijakan proteksi yang anti-pertanian, dan sebagainya
d.
Kurangnya
kerjasama pada bidang ekonomi dari masyarakat kota sehingga koperasi semakin
terkucilkan
Ø Hambatan Internal
a.
Termasuk
keterbatasan anggota atau partisipasi anggota
b.
Kinerja
anggotanya yang kurang berkompeten
c.
Isu-isu structural
d.
Perbedaan antara
kepentingan individu dan kolektif
e.
Lemahnya
manajemen koperasi
f.
Rendahnya
tingkat kecerdasan rakyat Indonesia
g.
Kurangnya
dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi
h.
Kurangnya Modal
Kerja
Solusi dalam Mengatasi Masalah yang Menghambat
Perkembangan Koperasi di Indonesia
·
Adanya
sosialisasi kepada masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat tentang koperasi
akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan
ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka berminat
untuk bergabung.
·
Perlu dilakukan
pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka
dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting
dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa
tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
·
Melakukan
trik-trik khusus melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang
maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat
dilakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam
waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti
ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
·
Pemberian modal
koperasi oleh pemerintah dan juga masyarakat yang memiliki dana dapat menyimpan
uang mereka dikoperasi supaya memperluas usahanya agar dapat bertahan dan bisa
berkembang.
·
Pemerintah
hendaknya membuat kebijakan-kebijakan dan dukungan yang dapat membantu
perkembangan koperasi.
·
Membenahi
kondisi internal koperasi.
·
Penyediakan
sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan koperasi yang efektif.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perkembangan Koperasi
Di Indonesia saat ini cukup baik, dan banyak peningkatan dari tahun ke
tahunnya, seperti peningkatan dari jumlahnya yang terus menurus bertambah.Namun
dibalik peningkatan koperasi juga banyak sekali masalah – masalah yang harus
dihadapi.Ini dikarenakan pemerintah kurang memperhatikan dengan serius dalam
hal perkembangan koperasi.Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi
adalah banyak partai politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan
pengaruhnya.
Dan juga karena
hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran masyarakat
terhadap koperasi yang masih sangat rendah.Nampaknya koperasi di Indonesia
berjalan agak lambat, namun sebenarnya koperasi di Indonesia bisa meningkat.Dalam
menghadapi hal ini sangat dibutuhkan partisipasi para masyarakat dalam
meningkatkan koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar