Kamis, 24 Desember 2015

Pandangan Hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrat. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,  petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi, pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu terdiri dari 3 macam :
Ø  Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
Ø  Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
Ø  Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang lain, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa disebut cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau mungkin belum terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak dan waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang di cita-citakan? Hal itu bergantung dari tiga faktor, yaitu:
·           Faktor manusia
·           Faktor kondisi
·           Faktor tingginya cita-cita


Terdapat formula sukses yang dapat dijadikan pedoman untuk menggapai cita-cita, yaitu:
1.        Mengubah keyakinan dan goal.
2.        Mengubah cara berpikir dan emosi.
3.        Mengubah segala keputusan yang dapat menghambat cita-cita.
4.        Mengubah segala tindakan-tindakan buruk.

Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan goal kita dari awal. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain, dan sebagainya. Khayalan hasil lamunan cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang sia-sia. Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena bisa membuat stress dan depresi jika tidak tercapai.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik, yaitu:
§   Mengenal
Mengenal merupakan tahap awal dari setiap aktivitas hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
§   Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
§   Menghayati
Tahap ketiga, yaitu menghayati pandangan hidup. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenal kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menghayati ini adalah menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup tersebut.
§   Meyakini
Tahap selanjutnya adalah meyakini pandangan hidup. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
§   Mengabdi
Tahap terakhir, yaitu mengabdi pandangan hidup. Pengabdian merupakan hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya maupun oleh orang lain. dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya, sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud dimasa masih hidup ataupun sesudah meninggal, yaitu di alam akhirat.

Contoh kasus pandangan hidup :
            Seseorang akan memiliki pandangan hidup yang tinggi jika ia merasa bersyukur kepada Tuhan dan selalu mengingat akan orang yang kondisinya berada dibawahnya. Setiap dia berkendara dan melihat pengamen atau pemulung dia selalu berpikir untuk tidak menjadi seperti mereka dan tidak ingin keluarganya jadi seperti itu. Pandangan hidupnya pun akan lebih tinggi karena apa yang dilihatnya itu akan menjadikan motivasi agar dirinya bisa mencapai apa yang sudah dia rencanakan dalam pandangan hidupnya tersebut.

Sumber:



Nama              : Indri Nur Afdiyanti
NPM               : 13215368

Kelas               : 1EA05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar